Rindu dan Ketakutan
Rindu dan Ketakutan
Baru aja gue tutup salah satu akun medsos gue karena lagi-lagi rasa ini muncul. Entahlah, gue capek banget rasanya. Pengen pulang karena bentar lagi udah mulai memasuki bulan suci Ramadan. Pengen banget bisa ada di rumah, ngerasain hangatnya dikelilingi orang-oramg terkasih. Andai aja keputusan yang gue ambil kemarin adalah untuk gak stay di sini, tapi gue juga gamau mereka dan gue malah kena masalah ini.
Gue selalu nunggu bulan spesial ini. Bulan kelahiran, bulan kerberkahan, bulan kemenangan bagi umat muslim. Bisa gak ya, Ramadan tahun ini gue lewatin kayak sebelumnya. Salat tarawih berjamaah, ngabuburit, siapin makanan untuk buka dan sahur, rencanain jadwal buka bersama dengan teman lama. Percayalah ini memang sesuatu yang ditunggu-tunggu. Mungkin bukan hanya gue. Kapan lagi kita bisa kumpul dan rehat dari kesibukan masing-masing kalau bukan karena ini.
Tak henti-hentinya gue berharap dan memohon agar situasi ini benar-benar selesai. Berharap Tuhan selalu mendengar doa gue dan bisa mengabulkannya segera.
"Tuhan... tolong akhiri cobaanmu. Tolong pulihkan bumiku. Aku rindu segalanya. Maafkanlah makhlukmu ini. Kuharap Kau mendengar doaku ini Tuhan."
Begitu setiap hari sebagai seorang makhluk-Nya yang penuh akan dosa, gue sangat takut. Takut Tuhan tak ingin lagi mendengar doa gue. Takut Tuhan udah gak mau ngabulin permohonan gue. Dan yang paling selalu gue takutin adalah Tuhan ingin bertemu gue di saat gue belum siap akan semua persiapan untuk bertemu-Nya.
Komentar
Posting Komentar